Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 1996) : Orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi. Dan dalam dunia kerja, yang berperan dari suksesnya karir seseorang adalah 85% EQ dan 15% IQ.
Mungkin sedikit membingungkan dari apa yang tertulis diatas. Kenapa orang yang IQ-nya tinggi tapi EQ-nya rendah cendrung mengalami kegagalan ...?. Berikut ini adalah penjelasannya.
- IQ (Intellegence Qoutient)
Menurut Marten Pali IQ adalah : Keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
Kesimpulan IQ :
- Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
- Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
- Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya seorang individu.
Ciri² Prilaku Yang Memiliki IQ Tinggi :
- Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan.
- Serasi tujuan dan ekonomis (efesien).
- Masalah mengandung tingkat kesulitan.
- Keterangan pemecahannya dapat diterima.
- Sering menggunakan abstraksi.
- Bercirikan kecepatan.
- Memerlukan pemusatan perhatian.
- EQ (Emotional Qoutient)
Pengertian EQ Menurut Beberapa Ahli :
- Menurut Daniel Goleman EQ adalah : Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain.
- Menurut Peter Salovely & John Mayer EQ adalah : Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi.
- Menurut Cooper & Sawaf EQ adalah : Kemampuan mengindra, memahami dan dengan efektif menerapkan kekuatan, ketajaman, emosi sebagai sumber energi, informasi, dan pengaruh.
- Menurut Seagel EQ adalah : Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan adaptasi sosial.
Daniel Goleman & Peter Salovely Membagi Aspek EQ Ada Lima :
- Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
- Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
- Kemampuan memotivasi diri.
- Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
- Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
Ciri² Prilaku Yang Memiliki EQ Tinggi :
- Menghargai emosi negative orang lain.
- Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
- Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
- Emosi negative untuk membina hubungan.
- Peka terhadap emosi orang lain.
- Tidak bingung menghadapi emosi orang lain.
- Tidak menganggap lucu emosi orang lain.
- Tidak memaksa apa yang harus dirasakan.
- Tidak harus membereskan emosi orang lain.
- Saat emosional adalah saat mendengarkan
Sifat Yang Memiliki EQ Tinggi :
- Berempati.
- Mengungkapkan dan memahami perasaan.
- Mengendalikan amarah.
- Kemandirian.
- Kemampuan menyesuaikan diri.
- Disukai.
- Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
- Ketekunan.
- Kesetiakawanan.
- Keramahan.
- Sikap hormat.
- CQ (Creativity Qoutient)
CQ adalah : Potensi seseorang untuk memunculkan sesuatu yang merupakan penemuan² baru.
Guil Ford Mendiskripsikan Ciri² Prilaku Yang Memiliki CQ Tinggi :
- Kemampuan memproduksi banyak ide.
- Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalan pemecahan masalah.
- Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinal sebagai hasil pemikiran sendiri.
- Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.
- Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda dengan yang sudah lazim.
Beberapa Cara Untuk Memunculkan Gagasan
- Kuantitas Gagasan : Gagasan pertama sebagai cara untuk mendapatkan gagasan yang lebih baik. Pemilihan dari bernagai gagasan
- Brainstorming : Menambah gagasan yang telah ada, untuk mendapatkan gagasan yang orisinil
- Sinektik : Membuat yang asing menjadi akrab menggunakan Analogi dan Metafora
- Memfokuskan Tujuan : Membuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok
- SQ (Spritual Qoutient)
SQ adalah : Sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan agama. Percaya bahwa Tuhan itu ada, Maha Melihat, Maha Mendengar dan Maha. Mengetahui apa-apa yang diucapkan, diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia.
Ciri² Prilaku Yang Memiliki SQ Tinggi :
- Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
- Prinsip kebenaran, keadilah, kebaikan.
- Memandang sesuatu dengan yang benar.
- Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman.
- Semua yang terjadi ada maknanya.
- Mampu mengelola & bertahan dalam kesulitan & penderitaan.
- AQ (Adversity Qoutient)
AQ adalah : Kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup
Beberapa tingkatan AQ menurut Paul G. Stoltz :
- AQ Tingkat “Quitters” (Orang-orang yang Berhenti) - Langsung menyerah ketika menghadapi kesulitan hidup, tidak berikhtiar dan hanya berkeluh kesah menghadapi penderitaan
- AQ Tingkat “Campers” (Orang yang Berkemah) - Awalnya giat berusaha menghadapi kesulitan & tantangan hidup, ditengah perjalanan mudah merasa cukup dan mengakhiri usahanya.
- AQ Tingkat “Climbers” (Orang yang Mendaki) - Seumur hidupnya mendaki mencari hakikat kehidupan menuju kemuliaan manusia dunia dan akhirat.
Analisis SWOT merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk menelaah tingkat keberhasilan pencapaian cita-cita/karier.
- “S” Strenght (Kekuatan), adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang mendukung cita-cita / karier.
- “W” Weakness (Kelemahan), adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri dan kurang mendukung cita-cita/ karier.
- “O” Opportunity, (Peluang), adalah segala sesuatu yang dapat menunjangkeb erhasilan cita-cita/karier.
- “T” Traits (Ancaman), adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana citacita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.
Source : Google